PENGARUH TUMBUH KEMBANG PADA PENINGKATAN KESEHATAN ANAK

1. a). Tumbuh kembang
Dalam Ilmu Kesehatan Anak istilah pertumbuhan dan perkembangan menyangkut semua sapek kemajuan yang dicapai oleh jasad manusia dari konsepsi sampai dewasa. Jenis tumbuh kembang dibedakan menjadi tiga, yaitu tumbuh kembang fisis, intelektual, dan social emosional. Penilaian tumbuh kembang meliputi evaluasi pertumbuhan fisis ( kurva/grafik berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar perut), evaluasi umur tulang, evaluasi pertumbuhan gigi geligi, evaluasi neurologis, dan perkembangan social serta evalusai keremajaan.
b). Dasar-dasar tumbuh kembang ( Tahap perkembangan, Pola Tumbuh kembang, perbedaan individual )
Pertumbuhan—peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru; menghasilkan ukuran dan berat seluruh atau sebagian bagian sel.
Perkembangan—perubahan dan perluasan secara bertahap; perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi; peningkatan dan peruasaan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi dan pembelajaran.
Maturasi—peningkatan kompetensi dan kemampuan adaptasi; penuaan; biasanya digunakan untuk menjelaskan perubahaan kualitatif; perubahan kompleksitas struktur yang memungkinkan berfungsinya struktur tersebut pada tingkat yang lebih tinggi.
Diferensiasi—proses modifikasi sel dan struktur awal secara sistematik untuk mencapai sifat fisik dan kimaiwi yang spesifik; terkadang digunakan unutk menjelaskan kecendrungan massa kea rah spesifikasi; perkembangan aktivitas dan fungsi dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.
Tahap Perkembangan
Periode prenatal : konsepsi sampai lahir
Germinal; konsepsi sampai kira-kira 2 minggu
Embrio : 2 sampai 8 minggu
Janin : 8 sampai 40 minggu ( lahir )
Masa bayi : lahir sampai 1 tahun
Neonatus : lahir sampai 27 atau 28 hari
Bayi : 1 sampai kira-kira 1 tahun
Masa kanak-kanak awal : 1 sampai 6 tahun
Toddler : 1 sampai 3 tahun
Prasekolah : 3 sampai 6 tahun
Peride ini, yang berasal dari waktu anak-anak dapat bergerak sambil berdiri sampai mereka masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas ynag tinggi dan penemuan-penemuan.
Masa kanak-kanak pertengahan : 6 sampai 11 atau 12 tahun
merupakan salah satu tahap perkembangan ketika anak diarahkan menjauh dari kelompok keluarga dan berpusat si dunia hubungan sebaya yang lebih luas.
Masa Kanak-kanak akhir : 11-19 tahun
Prapubertas : 10-13 tahun
Remaja : 13 sampai kira-kira 18 tahun
Periode maturasi dan perubahan cepat yang membingungkan yang dianggap sebagi masa remaja dianggap sebagi periode transisi yang dimulai pada masa pubertas dan berakhir pada saat memasuki dunia dewasa—biasanya lulus sekolah menengah atas
Pola Tumbuh Kembang
Kecenderungan arah : tumbuh kembang terjadi dengan arah/tahapan yang teratur dan terikat serta mencerminkan prkembangan dan maturasi fungsi neuromuscular
Kecenderungan Urutan. Laju perkembangan. Meskipun perkembangan memiliki urutan yang pasti dan tepat, namun laju perkembangan tidak sama karena setiap idividu itu unik.
Periode Sensitif. Terdapat batasan waktu selama proses pertumbuhan ketika organism berinteraksi dengan ligkungan tertentu dengan cara yang spesifik.
Perbedaan Individual
Setiap anak tumbuh dengan keunikan dan caranya sendiri. Terdapat variasi yang besar dalam hal usia pencapaian tahap perkembangan.

c). Pertumbuhan biologis dan perkembangan fisik ( proporsi eksternal, determinan
biologis dari pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan dalam maturasi tulang rangka, maturasi neulogik, jaringan limpoid, perkembangan system organ )
Proporsi Eksternal
Variasi laju pertumbuhan jaringan dans system organ yang berbeda menghasilkan perubahan yang signifikan pada proporsi tubuh selama masa kanak-kanak.
Determinan Biologis dari Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada sebagian jaringan, perubahan tersebut terjadi secari kontinu (mis.pertumbuhan tulang dan gigi); pada jaringan lai; prubahan signifikan terjadi pada tahap yag spesifik (mis.penampakan karakteristik seks sekunder).


Pertumbuhan Dan Maturasi Tulang Rangka
Pengukuran yang paling akurat dari perkembangan umum adalah tulang rangka atau usia tulang karena usia tulang rangka erat hubungannya dengan pengukuran maturitas lainnya. Usia tulang ini ditentukan dengan membandingkan mineralisasi pusat osifikasi pusat tulang dan bentuk bentuk tulang yang terkait usia.pusat osifikasi pertama kali muncul pada usia embrio dua bulan.
Maturasi Neurologik
System syaraf tumbuh proposional lebih cepat sebelum kelahiran.pertumbuhannya terjadi secara cepat pada masa bayi sampai masa kanak-kanak awal dan malambat pada masa kanak-kanak akhir dan remaja. perkembangan neurologic terkadang digunakan sebagai indikator usia maturasi pada minggu-minggu awal kehidupan.
Jaringan Limfoid
Jaringan limfoid (terdapat dalam nodus limfe, timus, limpa, tonsil, adenoid, limfosit darah) berukuraan kecil, tetapi telah berkembang dengan baik pada saat lahir. Jaringan ini mencapai ukuran dewasa dengan cepat pada usia 6 bulan. Pada usia 10-12 bulan, jaringan ini mencapai perkembangan maksimal yang kira-kira dua kali ukuran dewasa. Pada masa remaja, terjadi penurunan yang cepat.
Perkembangan system organ
Jaringan dan system orgam mengalami perubahan pada masa perkembangan, baik secara mencolok maupun samar-samar. Perubahan tersebut berpengaruh pada pengkajian dan perawatan.

d). Perubahan fisiologis ( Metabolisme, suhu, tidur dan istirahat ), Temperamen
(makna temperamen ).
Perubahan fisiologis
Perubahan fisiologis yang terjadi di semua organ dan system didiskusikan berkaitan dengan disfungsinya. yaitu :
1. Metabolisme
BMR menunjukkan perubahan jelas semasa kanak-kanak. BMR tertinggi pada bayi baru lahir (108 kkal/kg Bb), menurun progresif sampai maturitas (40-45 kkal/Kg BB), proporsi sedikit lebih tinggi pada laki-laki pada semua usia dan meningkat selama masa pubertas melampaui perempuan.
2. Suhu
Pada neonates yang sehat, hipotermi dapat menyebabkan konsekuensi metabolic negative seperti hipoglikemi. Bayi dan anak kecil rentan terhadap fluktuasi suhu, beespon terhadap perubahan suhu lingkungan, kerena menangis, marah,emosi, aktifitas fisik, maupun karena infeksi.
3. Tidur dan Istirahat
Bayi baru lahir, tidur selama waktu yang tidak digunakan dan aspek-aspek lain dalam perawatannya.. selama akhir tahun pertama, sebagian anak tidur sepanjang malam disertai tidur 1-2 kali siang harinya. Usia 3 tahun anak-anak tidak lagi tidur siang, usia 4-10 tahun waktu tidur menurun dan meningkat pada priode pubertas.
TEMPERAMEN
Temperamen adalah cara berfikir, berperilaku atau bereaksi dan merujuk pada cara seseorang dalam menjalani kehidupannya. Ada 9 ciri/atribyt temperamen:
1) Aktifitas : gerakan fisik seperti makan, tidur, madi, berpakain dan bermain
2) Ritrisitas : keteraturan fungsi fisiologis seperti lapar, tidur, eliminasi
3) Pendekatan(+) atau menarik diri (-) : terhadap stimulus baru
4) Kemampuan adaptasi
5) Ambang renposivitas : batas kekuatan stimulus untuk memunculkan reaksi
6) Intensitas reaksi : tingkat energy reaksi
7) Mood : jumlah perilaku menyenangkan dantidak menyenangkan
8) Distraksibilitas : mudah mengalihkan perhatian anak dengan stimulus eksternal
9) Rentang perhatian dan Persistensi :ketekunan dan kontinuitas aktivitas tampa peduli hambatan
Kategori umum temperamen berdasarkan atribut temperamen :
a. The easy child. Berkepribadian santai, teratur, mudah diprediksi. Jumlah anak 40%
b. The difficult child. Sangat aktif, sensitive, dantidak teratur. Jumlah anak 10%
c. The slow-to-warm-up child. Bereaksi secara negative, penolakan ringan, sulit beradabtasi pada paparan berulang, pasif pada situasi barum ketidakteraturan tingkat sedang. Jumlah anak 15%
d. Rentang luas dan tidak konsisten. Jumlah anak 35%.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN FUNGSI MENTAL
DASAR TEORITIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Manurut Freud, semua prilaku manusia digerakkanoleh kekuatan psikodinamik, dan energi fisik ini dibagi menjadi 3 komponen : id, ego dan superego.
PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Menurut Sigmund Freud (1856-1939) Fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido (dorongan kehidupan yang sudah ada sejak bayi). Freud membagi perkembangan manusia menjadi 6 fase :
• Fase Oral (0-1tahun)
Anak memperoleh kepuasan dan kenikmatan yang bersumber pada mulutnya.
Hubungan sosial lebih bersifat fisik, seperti makan atau minum susu. Objek sosial terdekat adalah ibu, terutama saat menyusu.
• Fase Anal (1-3tahun) :
Pada fase ini pusat kenikmatannya terletak di anus, terutama saat buang air besar. Inilah saat yang paling tepat untuk mengajarkan disiplin pada anak termasuk toilet training.
• Fase Falik (3-5tahun) :
Anak memindahkan pust kenikmatannya pada daerah kelamin. Anak mulai tertarik dengan perbedaan anatomis antara laki-laki dan perempuan. Pada anak laki-laki kedekatan dengan ibunya menimbulkan gairah sexual perasaan cinta yang disebut Oedipus Complex. Sedangkan pada anak perempuan disebut Electra Complex.
• Periode Laten (5-12tahun) :
Ini adalah masa tenang, walau anak mengalami perkembangan pesat pada aspek motorik dan kognitif.. Anak mencari figure ideal diantara orang dewasa berjenis kelamin sama dengannya.
• Fase Genital (12tahun keatas) :
Alat-alat reproduksi sudah mulai masak, pusat kepuasannya berada pada daerah kelamin. Energi psikis (libido) diarahkan untuk hubungan-hubungan heteroseksual. Rasa cintanya pada anggota keluarga dialihkan pada orang lain yang berlawan jenis.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ( Erik Erickson)
1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 ½ tahun. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan.
2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Pada tahap kedua adalah tahap anus-otot (anal-mascular stages), masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3 atau 4 tahun. Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
3. Inisiatif vs Kesalahan
Tahap ketiga adalah tahap kelamin-lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan.
4. Kerajinan vs Inferioritas
Tahap keempat adalah tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
5. Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, dalam pengertiannya identitas pribadi berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat
6. Keintiman vs Isolasi
yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Adalah ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri.
7. Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun. salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi).
8. Integritas vs Keputusasaan
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas. Yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.
DASAR TEORI PERKEMBANGAN MENTAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)
 tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1 bulan)
 tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
 tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)
 tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)
 tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan)
 tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan)
b. fase preoperasional (2-7 tahun)
simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan tempat.
kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak logis
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
memecahkan masalah konkret, mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri. Dan Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan
d. Fase formal operasional (11-15 tahun)
 pemikiran rasional, bersifat keakanan
 kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah
 menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada
PERKEMBANGAN BAHASA
Anak-anak memiliki kemampuan untuk mengembagkan bicara dan keterampilan berbahasa. Laju perkembangan bicara berkaitan denagn kompetensi neurologik dan perkembangan kognitif. Di semua tahap perkembangan bahasa, pemahaman anak tentang perbendaharaan kata yang mereka pahami dan perbendaharaan kata yang merka ucapkan mencerminkan proses modifikasi dan kontiniu yang melibatkan peolehan kata-kata baru, adanya perluasan atau penghalusan arti dari kata-kata yang dipelajari.
PERKEMBANGAN MORAL (KOHLBERG)
• Prakonvensional, Terorientasi secara budaya dengan label baik/buruk dan benar/salah.
• Konvensional, Anak terfokus pada kepatuhan dan loyalitas. Mereka menghargai pemeliharaan harapan keluarga, kelompok atau Negara tanpa memperdulikan konsekuensinya
• Pascakonvensional, Individu mencapai tahap kognitif operasional formal. Prilaku yang telah sesuai dengan standar yang ada di masyarakat.

PERKEMBANGAN SPIRITUAL
• Tahap 0: Undifferentiated
Ketika bayi, anak tidak memiliki konsep benar/salah, keyakinan dan tidak ada keyakinan yang membimbing prilaku mereka
• Tahap 1: Intuitive-Projective
Anak mulai meniru apa yang dilakukan orang lain dlm segi agama, diusia praskolah, mereka mulai memahami beberapa nilai dan keyakianan orangtuanya.
• Tahap 2: Mythical-Literal
Selama usia sekolah, anak sangat tertarik pada agamaereka menerima ketuhanan, bagaimana pentingnya do’a, prilaku yang baik/buruk akan mendapat balasannya.
• Tahap 3: Suntethic- Convention
Saat mendekati remaja, anak mulai menyadari kekecewaan spiritual, mereka bahkan mulai berfikir dan mempertanyakan standar keagamaan orang tuanya sampai ada yang membantahnya.
• Tahap 4: Individuating- Reflexive
Remaja menjadi lebih skeptis, dan mulai membandingkan berbagai standar keagamaan orangtuanya dengan orang lain, atau dengan sudut pandang ilmiah.
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
Konsep diri mencakup konsep, keyakinan, dan pendirian yang ada dalam pengetahuan seseorang tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Dan berkembang perlahan-lahan sebagai hasil pengalaman unik dengan diri sendiri dan orang lain.
Citra Tubuh Terdiri atas sifat fisiologis(persepsi tgentang karakter fisik), psikologi (nilai dan sikap terhadap tubuh, kemampuyan dan ideal diri), dan sifat social tentang citra diri seseorang(diri sendiri maupun orang lain).
Harga diri Merupakan nilai yang ditempatkan individu pada diri sendiri dan mengcu pada evaluasi diri secara menyeluruh terhadap diri sendiri (Willoughby, King dan Polatajka,1996). Harga diri berubah sesuai perkembangan.umpan balik positif meningkatkan harga diri mereka dan rentan terhadap perasaan tidak berharga dan mencemaskan kegagalan.
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
1. Keturunan
Jenis kelamin dan determinan keturunan lain secara kuat mmpengaruhi hasil akhir pertumbuhan dan laju perkembangan untuk mendapatkan hasil akhir tersebut. Terdapat hubungan yang besar antara orangtua dan anak dalam hal sifat seperti tinggi badan, berat badan, dan laju pertumbuhan..
2. Neuroendokrin
Beberapa hubungan fungsional diyakini ada diantara hipotalamus dan system endokrin yang memengaruhi pertumbuhan.Kemungkinan semua hormone memengaruhi pertumbuhan dan beberapa cara. Tiga hormon-hormon pertumbuhan, hormone tiroid, dan endrogen. Tampak bahwa setiap hormone yang mempunyai pengaruh bermakna pada pertumbuhan memanifestasikan efek utamanya pa periode pertumbuhan yang berbeda.
3. Nutrisi
Nutrisi mungkin merupakan satu-satunya pengaruh paling pentng pada pertumbuhan. Faktor diet mengatur pertumbuhan pada semua tahap perkembangan, dan efeknya ditujukan pada cara beragam dan rumit.
4. Hubungan Interpersonal
Hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam perkembangan, terutama dalam perkembangan emosi, intelektual, dan kepribadian. luasnya rentang kontak penting untuk pembelajaran dan perkembangan kepribadian yang sehat.
5. Tingkat Sosioekonomi
Riset menunjukkan bahwa tingkat sosioekonomi keluarga anak mempunyai dapak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan.
6. Penyakit
Banyak penyakit kronik dan Gangguan apapun yang dicirikan dengan ketidakmampuan untuk mencerna dan mengabsorbsi nutrisi tubuh akan member efek merugikan pada pertumbuhan dan perkembangan.
7. Bahaya lingkungan
Bahaya dilikungan adalah sumber kekhawatiran pemberi asuhan kesehatan dan orang lain yang memerhatikan kesehatan dan keamanan. Bahaya dari residu kimia ini berhubungan dengan potensi kardiogenik, efek enzimatik, dan akumulasi (Baum dan Shannon, 1995) .
8. Stress pada Masa Kanak-Kanak
Stress adalah ketidakseimbagan antara tuntutan lingkungan dan sumber koping individu yang…menggangggu ekuiibrium individu tersebut ( mastern dkk, 1998).
Usia anak, temperamen situasi hidup, dan status kesehatan mempengaruhi kerentanan, reaksi dan kemampuan mereka untuk mengatasi stress.
Koping
Koping adalah tahapan khusus dari reaksi individu terhadap stressor. Strategi koping adalah cara khusus anak mengatasi stersor ang dibedakan dari gaya koping yang relative tidak mengubah karakteristik kepribdian atau hasil koping ( Ryan-wengger, 1992).
9. Pengaruh Media Masa
Terdapat peningkatan kekhawatiran mengenai berbagai pengaruh media pada perkembangan anak (Rowitz, 1996)
• Materi Bacaan
Buku, Koran, dan majalah adalah bentuk media masa paling tua.. Pengenalan dampak materi bacaan yang digunakan disekolah pada system nilai pada proses social telah mendorong evaluasi ulang tentang isi buku.
• Film
Riset menunjukkan bahwa video dapat menurunkan sensitivitas penonton terhadap perilaku kekerasan (Rowtiz, 1996).
• Televisi
TV memanjakan anak pada berbagai topic dan kejadian yang lebih luas dari yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.Kebanyakan peneliti telah menyimpulkan bahwa menonton televise yang berturut-turut memiliki efek menyimpang pada anak.
• Computer/Internet
Beberapa kretivitas seperti “cybersex” dan “kiddie porn” serta “chat room”, dapat memanjakan anak pada individu yang berupaya mendapatkan keuntungan dari kepolosan anak untuk mencapai tujuan. Salah satu strategi yang bermanfaat menempatkan computer diruang prublik dirumah seperti dapur atau ruang keluarga agar orang tua dapat dengan mudah memantau penggunaannya.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tumbuh kembang yang terjadi pada anak dimulai dari sejak anak lahir sampai ia menua. Prosesnya ada beberapa macam dilihat dari beberapa segmen. Mulai dari perkembangan fisik sampai pada perkembangan kepribadian dan mental anak. Ada beberapa para ahli yang mengungkapkan teorinya tentang tumbuh kembang. Dan semua itu terjadi tidak dengan instant atau sendirinya melainkan ada factor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Saran
Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang terdapat pada isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan penulis sebagian besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pemahaman dari penulis.
Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para penulis dan penerus selanjutnya lebih memahami lagi terhadap materi yang akan dibuatnya.



















DAFTAR PUSTAKA

Ardiana, Anisah. 2007. “Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia”. http//Konsep-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Manusia.html (on-line/ diakses tanggal 15 Februari 2010)
Diah. 2009. “perbedaan teori perkembangan kepribadian dan persepsi manusia sigmund freud dan erik erickson”. http// perbedaan-teori-perkembangan-kepribadian-dan-persepsi-manusia.html (on-line/ diakses tanggal 15 Februari 2010)
Hidayat, Aziz alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta: Salemaba Medika
Mansyoer, arif, dkk. 2000. Kapita Salekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta :Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985. Buku
Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas
Wong, Donna L, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Jakarta: EGC

1 Response to "PENGARUH TUMBUH KEMBANG PADA PENINGKATAN KESEHATAN ANAK"

  1. Anonim Says:
    30 Januari 2014 pukul 06.54

    thanks ya infonya !!!

    www.bisnistiket.co.id

Posting Komentar